Well the truth is, not only do I WANT to write; I NEED to write. Dan sampailah kita pada saat yang berbahagia: beli buku baru dan mulai lembaran baru.
Ada orang yang ngasih nama buat barang-barang kesayangannya. Mobil, motor, hape, hewan peliharaan (yang ini bukan termasuk "barang"), dan lain-lain, you name it. Respon orang-orang biasanya biasa-biasa aja ngeliat ini. Tapi kalo denger orang ngasih nama diary-nya, tiba-tiba label "sissy" dan "kecewek-cewek-an" melekat pada dirinya, hahaha.
Banyak orang yang punya diary, dan ngasih nama khusus buat diary-nya. Gue termasuk "jamaah" kelompok ini. Gue kasih nama buat diary gue biar lebih personal aja, nambah sense of belonging. Dan lagian, itu barang yang paling gue sayang di seluruh jagat raya ini. Deal with it.
Sebelumnya gue nggak bener-bener serius ngasih nama buat catetan harian gue. Buku pertama gue gue kasih nama Rosie karena warnanya merah kayak bunga mawar (rose). Tapi belakangan gue males pake nama itu karena sama kayak nama salah seorang admin koas di RS, hahaha. Terus buku gue yang kedua gue kasih nama Brownie karena warnanya coklat (brown), yeah I know I was lazy.
Nah buat buku gue yang ketiga ini gue pengen kasih nama yang fixed buat dia dan dua seniornya. Akhirnya gue mutusin buat kasih nama "The World", yang gue adopsi dari nama stand punya DIO, major villain di anime "JoJo's Bizarre Adventure: Stardust Crusaders". Itu anime sumpah bagus banget pake gila, highly ultimately recommended. Oke, balik lagi.
Kenapa The World? Karena stand The World punya kemampuan menghentikan waktu (time stop). Sama kayak buku-buku gue yang menjadi sangkar emas bagi segala pengalaman dan pikiran gue, dan menghentikan waktu bersamanya. Those book are my world, and those books mean the world for me.
Ah iya, buat tambahan, nama "Act" nya gue ambil dari seri lanjutan anime yang tadi, judulnya "JoJo's Bizarre Adventure: Diamond is Unbreakable". Gue adopsi dari stand Echoes Act I-III punya Hirose Koichi. Gak penting, tapi okelah.
Dan, eng ing eng! Inilah penampakan dari The World Act I-III.
Kalo lo kira mereka nampak selayaknya diary yang "keliatan kayak diary", lo salah besar. Mereka lebih mirip buku catetan utang punya tukang kredit daripada diary. Tapi isinya, well, not even my girlfriend has access to it (and it made her SUPER MAD, hahaha) #NoPicHoax
Temani aku merekam segenap kehidupan dan duniaku ke dalam keabadian.