Kenali perbedaanya! Kalo perlu sekalian dilihat, diraba, diterawang! (no offense yee, just for fun) :3
0 Comments
K.a.r.t.i.n.i.
(oleh: Mada Maulana) Rasanya hari ini banyak berbeda Agaknya dibanding dahulu di jaman baheula Ketimpangan putra putri pertiwi sudahlah sirna Anak wanita bisa baca semua Rupanya dapur-sumur-kasur dan masak-macak-manak telah tiada Terang bertahta selepas gelap meraja Indah di retorika, tidak di dunia nyata Nyatanya aku melihat banyak yang tersiksa, dan banyak yang lupa siapa dirinya Ingatlah kau manusia merdeka, kodrat dari Yang Kuasa janganlah kau lupa (Malang, 21 April 2014) Mereka bilang aku tidak pintar
Kubilang aku belum pintar Mereka bilang aku lupa diri Kubilang aku belum sadar diri Mereka bilang aku tak berguna Kubilang aku belum berguna Mereka bilang aku bukan siapa-siapa Kubilang aku belum jadi siapa-siapa Mereka bilang takkan mampu kucicipi surga ilahi Kubilang aku belum pernah mati "Belum" Satu kata berisi misteri Tentang masa depan diri pribadi "Belum" Bisa kupakai menghibur diri Bisa kupakai doakan diri "Belum" Bisa kau pikir pelarian diri Bisa kau bilang tong kosong paling sejati Namun satu yang pasti Semua belum yang kubilang ini Akan kuperjuangkan sampai mati Sampai aku ke surga ilahi (Malang, 16 April 2014) Di muka dahulu kala
Satu asa luar biasa Lalu lupa begitu saja Sesal tiada terperi Mengetuk pintu hati (Malang, 17 April 2014) Singkat cerita, gue gak bisa ikut yudisium gelombang 1. Kenapa? Skripsi gue belom kelar. Enough said. Kenapa belom selesai? Tadi kan gue udah bilang "enough said". Okeh? Lanjut. So, 203 orang kawan-kawan gue mahasiswa Pendidikan Dokter FKUB (sekitar 2/3 total mahasiswa seangkatan) udah bergelar "SKed" bulan lalu. Gue? Mencari arti kehidupan, menghibur diri dari semua ini dan ngebut skripsi (jelas). Kalo postingan ini lo anggep sebagai upaya gue dalam rangka menghibur diri sendiri, ini jawaban gue: EMANG. Ini postingan gue yang tujuan sampingannya adalah buat menghibur diri, tanpa niat mendiskreditkan kawan-kawan yang yudisium gelombang 1. Tujuan utama gue jelas, kayak biasanya, berbagi pers
Ya, nature manusia emang selalu mengupayakan mencari pembenaran dalam setiap keputusan yang dia buat. Dan ketika gagal, manusia punya kemampuan buat menghadapi tekanan batin yang dialaminya (stress coping), dan nulis adalah salah satu metode gue. Lagian toh ini blog pribadi gue, jadi sah-sah aja kan? Aku rapopo (rapuh porak poranda) hahaha.. Kenapa gue anggep gagal ikut yudisium gelombang 1 sebagai blessing in disguise (berkah tersembunyi)? Ada 2 versi jawaban: |
Tentang Penulisdr. Mada Maulana Arsip!
October 2017
Kategori!
All
|