Kali ini gue pengen nulis yang ringan aja, yang adem-adem aja. Ya, tau sendiri lah, suhu politik kian memanas membara. Sebenernya tadi gue pengen banget nulis tentang isu sospol terkini (yang "itu" tuh), tapi yang itu bisa nyusul lah. Santai dulu kita..
So, gue pengen sharing tentang kenapa gue tetep istiqomah nge-blog, sementara masyarakat global semakin beralih ke media yang lebih real time. Yes: vlog (video blog), be that snapchat, instagram, youtube, dll. Yang gue liat sih, blog semakin terpuruk sebagai media sosial yang personal dan malah berakhir sebagai "tempat sampah" hoax dan media abal-abal. Oh, poor you, blog.
Dulu, sebelum era facebook, blog mengalami masa keemasannya. Banyak orang milih blog sebagai media berbagi dan unjuk eksistensi. Mungkin karena friendster dan myspace terlalu alay? Entahlah, yang pasti dulu banyak blog yang bagus, banyak juga yang terkenal. Dulu gue ngikutin kambingjantan (Raditya Dika) sama bulengehe (temen bule-nya Raditya Dika), dan itu memancing gue buat bikin blog. Maklum lah, namanya juga darah muda, pengen ngartis & ngeksis, hahaha..
Di saat sekarang blog semakin ditinggalkan, gue masih aja ngeblog. Meskipun, gue sadar diri sih, yang baca tulisan gue paling cuman orang yang nyasar pas googling. Dan gue sendiri.
Sejujurnya, seperti di tulisan gue sebelumnya, nulis bukan hal mudah buat gue. Lisan gue jauh lebih smooth dibanding tulisan gue. But I'm not gonna be vlogging, I'm not into that.
Gue tetep ngeblog, karena blog adalah media yang paling personal buat gue. Kontennya gue bikin sendiri, layout dan desainnya gue personalize sendiri, dan gue bisa nelusurin tulisan-tulisan gue dengan mudah. Tanpa gangguan iklan-iklan gak jelas, tanpa postingan orang lain, tanpa "polusi" dunia maya. Singkatnya, blog adalah media sosial yang paling gue banget.
Blog adalah tempat di mana gue paling bisa menjadi diri gue sendiri. Bukan berarti di media sosial lain gue ga jadi diri sendiri, tapi melalui blog ini gue bisa bener-bener independen dan mengaktualisasikan diri dan pikiran gue tanpa terlalu takut memancing reaksi orang lain. Blog ini punya gue, kuasa di tangan gue, dan sekarang jarang orang ngikutin blog (which is good).
Di saat media sosial lain dipenuhi kebencian, hoax, juga orang-orang yang fake, pamer, cari perhatian, bahkan munafik, blog adalah tempat gue bisa merasa paling nyaman. It's just me here. And my blog is me.