KENAPA?
I'm an ordinary medical student, tapi gue nggak mau punya kehidupan yang "gitu-gitu aja". Kuliah, belajar, dimarah-marahin PPDS, lulus, married, ambil spesialis, kerja, kerja, kerja, terus mati. Gue pengen punya cerita pengalaan menarik yang bisa gue ceritain ke anak-cucu gue nantinya. Gue pengen mereka bangga karena ayah ato mbah nya ini punya kehidupan yang inspiratif dan nggak biasa. Gue pengen generasi di bawah gue nantinya jadi orang yang jauh lebih luar biasa daripada gue.
Gue bukan pengen ngiklan, tapi gue rasa tagline iklan rokok Diplomat Mild itu ada benernya juga. "I choose, I live". Aku memilih, (dan) aku hidup. Tompi bisa jadi dokter ahli bedah plastik merangkap musisi jazz papan atas. Lula Kamal dan Ryan Thamrin bisa jadi celebrity doctor sekaligus presenter dan pemateri nasional. Agung Laksono juga dokter, dan dia juga Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia. The point is, doctors can do LOTS of things! Mereka sebenernya bisa kok buat milih jadi dokter yang 100% ndokter, but they choose what kind of life they want to be.
Well, this is my life. And this is my choice. I want to be a doctor, AND a stand-up comedian. Kombinasi yang aneh ya? hahaha..
WHY STAND UP COMEDY?
Mungkin banyak yang mempertanyakan apakah gue pantes jadi seorang stand up comedian. Dan ini jawaban gue. Gue sendiri nggak ngerasa sebagai manusia super-lucu yang selalu ngundang tawa semua jin dan manusia di sekitar gue. Gue adalah seorang mahasiswa kedokteran yang (kata banyak temen gue) cenderung garing dan jayous. Rata-rata temen gue bahkan baru ngetawain gue kalo gue ngelakuin sesuatu yang memalukan. Dan jelas itu bukan sesuatu yang diharapkan dari seorang stand-up comedian. Mungkin orang kayak gue lebih pantes jadi alay YK*, Pesbuke*s, ato program-program penyiksaan sejenis di TV.
Tapi gue merasakan kebahagiaan yang luar biasa ketika gue bisa berbagi tawa dengan orang sekitar gue. Sebagian besar jalinan pertemanan gue bahkan dibangun atas pondasi tawa dan kesenangan, bukan karena kegalauan dan penderitaan, apalagi harta, tahta dan wanita. Dan gue suka BANGET ngomong. Frankly, I love to be the center of attention. And that is my passion.
Gue nggak punya suara seindah Tompi, apalagi tampang SE-ganteng dr. Ryan Thamrin (gue lebih ganteng, tapi gak ada yang rela mengakui). Gue juga belom bisa sepinter temen-temen gue yang nangis waktu dapet nilai B, ato yang mewek waktu IP-nya nggak nyampe 3,4. Gue cuman anak FK biasa, yang suka ngomong. Dan sampe detik ini, gue belom bisa ngerasa kalo masa depan gue sebagai dokter bakal 100% aman, seenggaknya secara finansial. Dan stand-up comedy jelas patut gue coba. Seenggaknya kalo berhasil bisa gue pake buat ngumpulin modal kawin, hahaha..
Gue bukan orang yang terbiasa dengan kemenangan. Dari tiga hal yang gue sebutin di paragraf pertama tadi, cuman sunatan doang yang berhasil. Yang lainnya finish kedua (baca: gagal). Kemenangan terbesar dalam hidup gue adalah masuk FKUB, kampus yang paling gue cita-citakan. Dan selayaknya manusia pada umumnya, gue juga pengen merasakan yang namanya keberhasilan. Dan juga mendapatkan recognition (pengakuan) dari sesama manusia, bukan binatang apalagi jin. Dan inilah (salah satu) cara gue.
"KAN LO ANAK FK..."
Somehow gue yakin, di Unair besok cuman gue yang anak FK. Anak FK lain mungkin takut kehidupan di luar bidang kedokteran itu bakal menyita waktu dan mem-per-molor-isasi dirinya dari gelar dokter. Tapi seperti anak FK pada umumnya, gue sendiri sebenernya takut kalo kegiatan gue ini bisa mengganggu kehidupan akademik gue. Ketika temen-temen gue udah pada dapet bunga (karena udah sidang), gue cuman bisa menggalau sendirian. Skripsi gue belom selesai, dan gue beneran takut kuliah gue molor. Kalo gue lolos ke Jakarta. Kalo gue nggak lolos, ketakutan itu jelas nggak perlu. Gue tinggal belajar yang rajin biar bisa jadi dokter yang baik dan benar. Dan mungkin ikut audisi X-Factor biar suara cempreng-cempreng-busuk gue bisa masuk TV, hahaha..
Intinya, "I choose, I live". I WILL ONLY LIVE ONCE, and I will make it a precious, adventurous, wonderful life!
PENUTUP
Finally, gue mohon doa dan dukungan para pembaca semua ya.. Semoga apapun hasilnya adalah yang terbaik. Yang jelas, gue udah siap sukses dan gue juga siap gagal. Makasih semuanya, sampai jumpa! :D