"Jika agama saya dihina, maka saya akan diam. Karena saya percaya bahwa Tuhan Mahakuasa, dan kuasa serta kebesaranNya tidak akan tergores sedikitpun karena penistaan oleh manusia. Tuhan tidak perlu dibela."
Saya membayangkan bagaimana jika semua orang memiliki pandangan yang sama, mendiamkan segala jenis penistaan agama. Suatu hari nanti mungkin penistaan agama akan menjadi hal yang jamak kita jumpai di masyarakat. Karena semua orang diam saja.
Mengecam penistaan agama bukan berarti tidak percaya akan kemahakuasaan Tuhan, apalagi menganggap bahwa namaNya akan menjadi buruk oleh penistaan tersebut. Juga bukan berarti bahwa kita menganggap bahwa Tuhan membutuhkan manusia untuk mempertahankan kuasaNya. Sama sekali bukan.
Mengecam dan menindak penistaan agama justru upaya yang penting dilakukan untuk menjaga kebhinnekaan dan kerukunan antarumat beragama di tengah masyarakat. Mengapa? Karena dengan melakukan itu, masyarakat akan belajar agar tidak mengucapkan atau melakukan hal yang tidak sepatutnya, terhadap agama manapun di negara ini. Masyarakat akan belajar untuk menghargai perbedaan yang ada, menahan diri dari hal yang berpotensi merusak kerukunan, atau setidaknya secara praktis untuk menghindari konsekuensi sosial dan hukum dari tindakan penistaan agama.
Mengecah dan menindak tegas tindakan penistaan agama adalah barrier sosial yang melindungi agar kebhinnekaan dan kerukunan antarumat beragama di negara ini tetap terjaga.